Post Top Ad

Candlestick PatternSeputar Pasar KeuanganTips Trading & Investasi

Mengidentifikasi terbentuknya : 'Wedge Pattern' sebagai Kelanjutan atau Pembalikan arah suatu Tren [Memahami Pola Candlestick untuk Trader Pemula Vol.4]

Apakah kenaikan suatu harga akan berlanjut ? Atau akan berubah arah ? Seorang Trader, terlebih apabila masih pemula sering salah membaca arah suatu pergerakan harga. Analogi yang digunakan pada suatu pola yang terbentuk Candlestick Chart membantu kita menjawab pertanyaan tersebut.





Pertarungan Kekuatan Jual Vs. Beli yang terjadi di pasar keuangan modern saat ini dapat kita analogikan dengan menggunakan pola-pola yang terbentuk pada Candlestick Chart. Analogi itu sangat mudah difahami bahkan oleh seorang Trader pemula sekalipun, dan cocok untuk dijadikan sebagai analisa teknikal dalam Trading.



Artikel kali ini kita akan membahas Wedges Pattern, suatu pola pada Candlestick dengan menganalogikan kekuatan pasar secara sederhana dengan benda-benda yang berada disekitar kita, yaitu : pasak [baca : wedges].

 

Analoginya adalah sebagai berikut : Wedges pattern menandakan jeda dalam tren saat ini. Pada pasar Forex, ketika kita menemukan formasi ini, hal tersebut menandakan bahwa trader masih memutuskan ke mana harus mengambil arah suatu pasangan Mata Uang selanjutnyaWedges dapat berfungsi sebagai : akan terjadinya kelanjutan arah [kontinuitas] atau pembalikan arah [dalam Dunia Perdagangan Forex dikenal dengan istilah : Reversal Patterns]



Berikut ini adalah cara trading terbaik, ketika pasar terbentuk pola : "Wedge Chart"



1. Pola : Rising Wedge



Grafik berpola Wedge dapat dibagi menjadi : Rising Wedge Falling Wedge.

Rising wedge terbentuk ketika harga berkonsolidasi antara garis support dan resistance yang miring ke atas. Di sini, kemiringan garis support lebih curam daripada resistance. Ini menunjukkan bahwa posisi terendah yang lebih tinggi sedang terbentuk lebih cepat daripada posisi tertinggi yang lebih tinggi. 




Cara trading terbaik, ketika pasar terbentuk pola : "Wedge Chart"



Rising Wedge Chart



Pola Candlestick ini berbentuk seperti pasak/baji, lebih dikenal dengan istilah : wedge, dan dari situlah pola grafik ini dinamakan.

 

Dengan terjadinya konsolidasi harga [dimana pasar bergerak tipis kesamping, dan biasanya banyak terbentuk pola Candlestick yang menandakan keragu-raguan para Pelaku Pasar, seperti Doji. Para pelaku pasar memprediksikan bahwa akan terjadi percikan besar ke depan, sehingga para trader mengharapkan akan terjadinya penembusan harga ke atas atau sebaliknya, ke bawah. 

 

Jika pola : Rising wedge terbentuk setelah sebuah uptrend, biasanya hal itu merupakan sinyal terjadinya bearish reversal. Di sisi lain, jika terbentuk selama tren turun, itu bisa menandakan kelanjutan dari pergerakan turun. Bagaimanapun juga, yang paling penting adalah, ketika kita melihat pola ini terbentuk, sebaiknya segera siap untuk melakukan Entry Order.

 

  


a. Formasi "Rising Wedge" yang terbentuk di akhir tren naik

 

Perhatikan bagaimana aksi harga ketika membentuk harga tertinggi baru, tetapi pada kecepatan yang jauh lebih lambat daripada saat harga membuat posisi terendah lebih tinggi, sebagaimana gambar berikut :


A rising wedge formed at the end of an uptrend


Perhatikan baik-baik juga, bagaimana saat harga jatuh ke sisi negatifnya. Hal itu berarti bahwa : ada lebih banyak trader yang melakukan aksi : short [baca : Jual] daripada melakukan aksi long [baca : Beli]. 

 

Pada pasar keuangan modern saat ini, misalnya : pasar Saham, Index, Forex, atau berbagai Komoditas, para Trader Short ini dikenal dengan nama : 🐻Bears🐻.

 



Bulls Vs Bears


Para Trader Short lebih menguasai pasar dan mendorong harga ke bawah, dan berusaha untuk menembus garis tren, dimana hal itu menunjukkan bahwa tren turun mungkin akan terjadi. Pergerakan harga setelah breakout kira-kira besarnya sama dengan ketinggian formasi. 



b. Formasi "Rising Wedge" yang terbentuk diakhir tren turun


Rising Wedge at the end of a trend


Seperti yang dapat kita lihat pada grafik di atas, harga pasar di tengah tren turun, kemudian melakukan konsolidasi dan membuat sketsa : pola harga tertinggi yang lebih tinggi dan bahkan posisi terendah yang lebih tinggi.


Rising Wedge Formation as a Bearish Continuation Signal


Pada pergerakan harga yang membentuk pola Candlestick sebagaimana pada gambar di atas, harga menembus ke sisi bawah dan tren turun berlanjut. Itu sebabnya disebut sinyal kelanjutan. Perhatikan bagaimana harga membuat pergerakan ke bawah yang sama tingginya dengan wedge.



Apa yang dapat kita pelajari dari pola grafik candlestick Jepang ini? 


Sebuah pola Candlestick  bernama : Rising wedge terbentuk setelah sebuah suatu uptrend biasanya menjadi pembalikan arah, yang lebih dikenal dengan istilah : reversal,  ke arah downtrend. Sementara itu, pola rising wedge yang terbentuk selama downtrend biasanya menghasilkan sebuah kontinuitas arah penurunannya. Sederhananya adalah rising wedge mengarah ke downtrend, yang berarti itu adalah pola grafik 🐻Bearish🐻.

  

baca juga :

 


2. Formasi : Falling Wedge


Sama seperti Rising Wedge, Formasi Falling Wedge bisa menjadi sinyal pembalikan [baca : reversal] atau sinyal kelanjutan pada suatu tren.

Falling Wedge Chart


Sebagai sinyal pembalikan, jika formasi itu terbentuk di bagian bawah downtren, dimana hal tersebut menunjukkan bahwa tren naik akan datang berikutnya. Sedangkan sebagai sinyal kelanjutan, jika formasi ini terbentuk selama tren naik, menyiratkan bahwa aksi harga naik akan dilanjutkan. 

 

 

Berbeda dengan Rising WedgeFalling Wedge merupakan pola grafik Bullish.

 

a. Formasi "Falling Wedge" berfungsi sebagai sinyal pembalikan.

 

Pada contoh di bawah ini, falling wedge berfungsi sebagai sinyal pembalikan. Hal itu terjadi pada saat suatu downtren, harga membuat lower highs dan lower lows. Perhatikan bagaimana garis tren turun yang menghubungkan titik tertinggi lebih curam daripada garis tren yang menghubungkan titik terendah.


a Falling Wedge serves as a Reversal Signal

 

 

Setelah menembus di atas bagian atas 'the wedge', pergerakan harga ke atas selanjutnya kira-kira membuat ketinggian formasi yang sama. Dalam hal ini, reli harga bergerak naik beberapa pip lagi di luar target diatas.

 

artikel terkait :

 

b. Formasi "Falling Wedge" berfungsi sebagai sinyal kelanjutan.

 

Mari kita lihat contoh di bawah ini,  falling wedge merupakan sebuah sinyal kontinuitas yang terjadi selama tren naik, dimana biasanya menandakan bahwa tren naik akan berlanjut di kemudian hari.

Falling Wedge Chart

 

Pada kejadian di atas, harga sedikit berkonsolidasi setelah terjadinya reli yang kuat. Ini bisa kita analogikan bahwa Para Pembeli [baca : Trader Long] hanya berhenti sejenak untuk mengatur napas dan selanjutnya berhasil menarik minat lebih banyak orang untuk bergabung dengan kekuatan  BULL.

Falling Wedge as a Continuation Signals

 


Perhatikan grafik diatas,  bagaimana para Trader Long membuat harga menembus ke sisi atas dan berhasil terus naik lebih tinggi. 

 

Langkah apa yang bisa kita lakukan ketika formasi ini terbentuk ? Jika kita menempatkan entry order di atas garis tren turun yang menghubungkan tertinggi pasangan Mata Uang ini, kita akan mendapatkan kesempatan keuntungan pada pergerakan tren naik yang kuat. Target kenaikan yang baik adalah ketinggian formasi Wedge




"Plan your trade and trade your plan."




Demikian informasi yang bisa kami sampaikan. Mudah-mudahan bermanfaat. 


"Please follow our blog, to get more information about the Forex & Stock Market. Hopefully this is useful."

ATTENTION : 

THIS BLOG IS NOT AFFILIATED WITH ANY BROKERAGE COMPANY, PLEASE MAKE YOUR CHOICES WISELY

Change to WEB Version, please use the Google Translate facility that we have provided, for those of you who do not understand Indonesian. All posts on this blog are merely suggestions and input to you.

Admin Disclaimer


Related Posts

Post Bottom Ad