Minggu, 04 Agustus 2024

9 Pengggolongan Pola-pola Penting Candlestick Chart yang wajib dikatahui Trader [Memahami Pola Candlestick untuk Trader Pemula Vol.3]

Formasi yang terbentuk pada Candlestick dapat digunakan untuk trading jangka pendek maupun jangka panjang. Pertarungan Kekuatan Pasar (antara kekuatan jual vs. kekuatan beli) yang dianalogikan pada Candlestick Pattern, sangat mudah difahami bahkan oleh seorang Trader pemula sekalipun, dan cocok untuk dijadikan sebagai analisa teknikal dalam Trading.

 



Candlestick ini ditemukan oleh Munehisa Homma seorang pedagang beras di Jepang pada abad 18. Saat ini Pola Candlestick adalah alat visualisasi populer yang digunakan investor untuk menganalisis pergerakan harga dan pola perdagangan saham hingga crypto.


Dengan memahami pola candlestick, seorang trader dapat mengetahui secara riil kondisi psikologi pasar [baca : pergerakan harga], dan mampu memprediksi arah pergerakan harga dan memperkirakan arah harga dalam jangka pendek, ketika pasar bergerak dalam keadaan normal (tidak ada berita-berita 'mengejutkan' di pasar Keuangan).


baca juga :


Cara Membaca Candlestick


Modal utama jika anda ingin menjadi seorang trader di Pasar Keuangan adalah mengetahui bagaimana Candlestik terbentuk dan bagaimana cara membacanya. Pada grafik Candlestick, data pergerakan harga riil yang terbentuk dianalogikan dengan bentuk lilin, dengan tubuh lilin dan sumbunya. 



Anatomi pada Candlestick Chart


Logika dasar dan anatominya adalah setiap candle atau batang menunjukkan : harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan untuk kerangka waktu [baca : time-frame] yang dipilih trader

Sebagai contoh : jika trader menetapkan kerangka waktu dalam lima menit, maka candle baru akan dibuat secara otomatis oleh trading platform yang digunakan oleh seorang trader pada setiap 30 menit. Analogi dasar inilah yang harus difahami terlebih dahulu.

 

Untuk grafik intraday, harga buka dan tutup adalah untuk awal dan akhir periode 30 menit, dan bukan didasarkan data selama sesi perdagangan berlangsung/berakhir. Batang atau candle juga menunjukkan harga saat ini [baca : harga riil yang terjadi di pasar] saat terbentuk, apakah harga bergerak naik atau turun selama jangka waktu tertentu [baca : time-frame 30 Menit], dan kisaran harga yang dicakup aset pada waktu itu.


Harga Pembukaan

Bagian atas atau bawah tubuh candle akan menunjukkan harga buka, tergantung apakah aset bergerak lebih tinggi atau lebih rendah selama periode 30 menit.

Jika tren harga naik, batang sering kali berwarna hijau atau putih dan harga buka berada di bagian bawah. Jika tren harga turun, batang atau candle sering kali berwarna merah atau hitam dan harga buka berada di atas.

Harga Tertinggi

Harga tertinggi selama periode candlestick ditunjukkan oleh bagian atas bayangan atau ekor di atas tubuh. Jika pembukaan atau penutupan adalah harga tertinggi, maka tidak akan ada bayangan atas. (Semakin panjang sumbu/ekornya menunjukkan semakin besarnya tekanan harga yang terjadi saat itu)

Harga Terendah

Rendahnya ditunjukkan oleh bagian bawah bayangan atau ekor di bawah tubuh. Jika pembukaan atau penutupan adalah harga terendah, maka tidak akan ada bayangan bawah. (Semakin panjang sumbu/ekornya menunjukkan semakin besarnya tekanan harga yang terjadi saat itu)

Harga Penutupan

Penutupan adalah harga terakhir yang diperdagangkan selama batang ditunjukkan oleh bagian atas (untuk batang  hijau atau putih) atau bawah (untuk batangmerah atau hitam) tubuh.


Saat candle terbentuk, candle akan terus berubah seiring pergerakan harga dan terbentuk sempurna saat time-framenya berakhir. Harga Pembukaan tetap sama, tetapi sampai candle selesai terbentuk, harga tertinggi dan terendahnya berubah dan berhenti ketika time-framenya berakhir.



9 Pengelompokan pola-pola Candlestick yang wajib dikatehaui oleh Trader Pemula



Sebenarnya. ada 42 pola Candlestick, bahkan lebih dari 100 buah formasi Candlestick yang dikenali yang dapat dibagi menjadi pola sederhana dan kompleks. Pada artikel ini kita hanya akan membahas 9 Pengelompokan pola Candlestick yang wajib dikatehaui oleh trader pemula, dan sering digunakan oleh para Trader Senior.



1. Marubozu [Sinyal : Pola Kontinuitas Suatu Tren Pasar]

Marubozu


Jenis pola Candlestick ini adalah body candle yang tidak memiliki shadow atau bayangan. Sehingga terlihat seperti kepala tanpa rambut.


Marubozu menunjukan sinyal pergerakan yang kuat dari salah satu sisi buyer atau seller yang kemungkinan akan berlangsung dalam beberapa periode ke depan.


Dalam pola ini kita bisa mendapatkan sinyal bullish atau bearish yang akan tergantung pada harga open dan close yang ada di candle, pola Marubozu ini memiliki akurasi yang cukup tinggi.




2. Spinning Top [Sinyal : Pola Keragu-raguan para Pelaku Pasar]

Spinning Top


Dari spinning top ini kita bisa mendapatkan sinyal bullish atau bearish, tergantung dari harga open dan close pada candle. [Pola ini memiliki akurasi yang rendah dan menengah untuk memprediksi pergerakan harga, diperlukan konfirmasi pola-pola Candlestick yang terbentuk selanjutnya].


Ciri khas dari spinning top adalah mempunyai dua shadow yang memanjang di bagian atas dan bawah dengan body yang kecil.


Pola ini mencerminkan ada ketidakpastian yang terjadi di pasar, keragu-raguan para pelaku pasar antara : buyer dan seller. Grafik ini biasanya dianggap netral, karena dalam periode tersebut sedang terjadi kebuntuan.


Ketika spinning top ini muncul saat uptrend artinya lebih banyak seller daripada buyer [biasa dikenal dengan nama : Bullish Engulfing Pattern], kebalikannya : saat muncul di downtrend artinya lebih banyak buyer daripada seller [biasa dikenal dengan nama : Bearish Engulfing Pattern]




3. Doji [Sinyal : Konsolidasi, dan termasuk Pola Keragu-raguan para Pelaku Pasar]

Doji 


Pola selanjutnya adalah Doji yang memiliki karakteristik lebih kompleks. Pola ini memiliki body yang sangat tipis bahkan hanya terlihat seperti garis,  karena harga open dan closenya sama. Hal ini disebabkan karena antara buyer dan seller tidak mampu memegang kendali pasar, atau keduanya memiliki kekuatan yang seimbang.


Secara umum Doji merupakan sinyal konsolidasi yang berguna untuk memberikan informasi kepastian arah pergerakan harga selanjutnya, diperlukan konfirmasi dari bar candlestick berikutnya setelah doji terbentuk.


Akurasi doji ini berada di skala menengah dan kuat.  Pola ini terbagi lagi menjadi empat jenis, yaitu: Long Legged Doji, Dragonfly Doji, Gravestone Doji serta Four Price Doji. 


baca juga :



4. Hammer & Hanging Man [Sinyal : Pola Pembalikan Arah Suatu Tren Harga]

Hammer & Hanging Man

 

Hammer

Sesuai namanya hammer adalah pola candlestick ini berbentuk seperti palu, dengan shadow di bagian bawah yang panjang dan body yang kecil. 


Pola hammer ini mengindikasikan jika ada kondisi bullish reversal atau pembalikan harga dari turun jadi naik  saat downtrend.


Untuk mengidentifikasi hammer ini perhatikan lower shadow dan upper shadownya, karena untuk memenuhi pola ini shadow harus sangat kecil atau tidak ada sama sekali



Hanging Man

Hanging man memiliki pola yang mirip dengan hammer, tapi sebetulnya letak atau posisinya tidak sama. Karena hanging man ini dianalogikan menyerupai orang digantung dan terletak di bagian atas.


Candle ini menunjukan sinyal sebuah pola pembalikan harga bullish menjadi bearish tetapi  akurasinya rendah.


Kalau Anda melihat pola ini terbentuk dalam suatu time-frame, jangan terburu-buru mengambil sikap karena harus nunggu dulu bagaimana harga close pada candle berikutnya. Jika harga close ada candle berikutnya memang lebih rendah maka dapat dikonfirmasi jika ada kecenderungan bearish. 




5. Inverted Hammer & Shooting Star [Sinyal : Pola Pembalikan Arah Sebuah Trend]

Inverted Hammer dan Shooting Star


Inverted Hammer

Hampir mirip dengan hammer, hanya saja kalau pola Candlestick yang dinamakan di inverted hammer bentuk palunya terbalik.


Pola ini seringkali menunjukkan sinyal bullish, karena meski harganya telah jatuh tapi buyer masih berhasil menutup posisi mereka dekat dengan posisi openMeski begitu inverted hammer ini mempunyai akurasi yang rendah karena sering kontradiktif.


Di mana inverted hammer memiliki upper shadow lebih panjang dari bodynya yang secara intuitif menunjukkan tekanan penjualan, tetapi di pola ini malah memberikan sinyal harga yang akan naik


Shooting Star

Shooting star adalah pola Candlestick yang dianalogikan seperti bintang jatuh.


Pola ini menunjukkan harga dari naik menjadi turun. pola ini memiliki akurasi yang moderat dengan kecenderungan sinyal bearish.


Shooting star memiliki upper shadow yang panjang,dengan body berisi yang menghadap ke bawah. 

 

 


6. Double Candlestick : Bullish & Bearish Engulfing [Sinyal : Pola Pembalikan Suatu Tren Pasar]

Bullish Engulfing & Bearish Engulfing


Bullish Engulfing

Pola candlestick ini dengan ciri : Bull yang menelan para Bear. Dimana Bull adalah Buyer, sedangkan Bear adalah Seller, sering juga diartikan dengan : Kekuatan Beli sedang menguasai/mendominasi Kekuatan Jual, Kekuatan jual sedang tertekan, atau biasa juga dikenal dengan  istilah : Kekuatan Beli sedang menguasai pasar.

 

Bullish Engulfing Candle memberikan sinyal akan terjadinya Uptrend, ketika ada candle bearish yang diikuti oleh candle bullish yang lebih besar. Akurasi dari pola ini berada di tingkat menengah.


Bearish Engulfing 

Pola ini memiliki sifat yang berkebalikan dari bullish engulfing. Bearish engulfing mengkondisikan terjadinya downtrend. Yang harus diperhatikan dari pola ini adalah candle bearish yang lebih besar akan mengikuti candle bullish yang lebih kecil. 





7. Double Candlestick : Tweezer Bottoms & Tweezer Tops [Sinyal : Pola Pembalikan arah Suatu Tren Pasar]

Tweezer Bottom & Twezzer Tops


Tweezer Bottoms

Tweezer Bottoms adalah satu candlestick Bearish yang kurang lebih sejajar dengan satu candlestick Bullish. Ciri penting pola Tweezer Bottoms adalah : keduanya sama-sama memiliki Lower Shadow panjang, tetapi dengan Upper Shadow kecil atau tidak ada sama sekali.

Terbentuknya pola Tweezer Bottoms terkadang dapat diikuti oleh Doji [keragu-raguan para pelaku pasar]. 


Tapi perlu diingat : panjang batang pada kedua candle tak harus sama, tetapi panjang ekor/sumbu (nilai Low) harus sama rendahnya


Tweezer Tops

Tweezer Tops yang merupakan candle bullish yang bertemu dengan candle bearish dengan Upper Shadow memanjang di bagian atasnya, namun Lower Shadow sangat pendek atau tidak ada.


Syarat utama terbentuknya pola Tweezer Tops adalah : Panjang batang/body pada kedua candle tidak harus sama, tapi nilai High (panjang ekor Upper Shadow) harus sama ketinggiannya.


Sebuah pola candle disebut dengan Tweezer Tops jika menunjukkan Bearish reversal saat terjadi Uptrend, kebalikannya : candlestick Tweezer Bottoms adalah pola Bullish reversal ketika pasar sedang Downtrend.






8. Double & Triple Candlestick : Harami [Sinyal : Pola Pembalikan arah Suatu Tren Pasar]


Bearish & Bullish Harami


Secara etimologi, dalam bahasa aslinya : Jepang, Harami memiliki makna“kehamilan”. Pola candlestick Harami adalah : terbentuknya pola dua buah candle, dimana kedua batang/body candle tersebut selalu berukuran lebih kecil dari batang/body candle sebelumnya, dan berada di dalam jangkauan batang/body candle pertama.  Ada dua versi dari pola ini : Bearish Harami dan Bullish Harami.


Candle yang lebih kecil mengindikasikan pergerakan harga yang telah mencapai titik puncak dan kemungkinan besar sudah tidak mampu lagi meneruskan kekuatan trendnya.


Semakin kecil candle kedua, maka semakin kuat sinyal reversal atau pembalikan terjadi. Akurasi dari sinyal ini berada ditingkatkan menengah dan tinggi.


Candlestick Chart yang disebut pola Harami ini sering dikategorikan kedalam Double Candlestik, akan tetapi menurut kami lebih tepat jika dikategorikan kedalam Triple Candlestick 1 Vs 2, dengan analogi : 1 candle bull Vs. 2 buah candle bear (Bearish Harami ketika pasar sedang Uptrend), dan 1 candle bear Vs. 2 candle bull (Bullish Harami ketika pasar sedang Downtrend).


artikel terkait :



9. Triple Candlestick 


a. Evening Star dan Morning Star [Sinyal pembalikan arah sebuah tren pasar]

Evening Star dan Morning Star


Pola ini memiliki Doji diantara dua candlestick dengan batang/body panjang sebagai ciri khusus dari pola Evening Star atau Morning Star.


Untuk pola candlestick Morning Star, susunan yang muncul adalah bearish candle-Doji-Bullish Candle dan terjadi pada posisi grafik yang Downtrend. Pola candlestick Morning Star ini mengindikasikan waktunya reversal bullish.


Kebalikannya, pola candlestick Evening Star terjadi di posisi grafik Uptrend, dan memberi sinyal Reversal Bearish. Dengan formasi : Bullish Candle-Doji-Bearish Candle.


b. Three White Soldier dan Three Black Crows [Sinyal : pembalikan arah tren pasar saat ini]

Three White Soldiers dan Three Black Crows


Three White Soldiers dan Three Black Crows digunakan untuk mengonfirmasi kekuatan arah trend terkini.

Pola Three White Soldiers terbentuk dari tiga candle bullish panjang yang mengikuti downtrend.


Harus diperhatikan : candlestick kedua harus memiliki ekor yang kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Sedangankan pola candlestick Three Black Crows adalah kebalikannya.


Pola Three Black Crows terbentuk ketika tiga candle Bearish mengikuti Uptrend yang kuat, dan mengindikasikan bahwa akan segera terjadi pembalikan arah tren/reversal.

 

C. Three Inside Up dan Three Inside Down [sinyal : reversal trend]

Three Inside Up & Down


Pola candlestick berikutnya adalah Three Inside Up dan Three Inside Down. Keduanya menandakan trend Reversal. Polanya adalah Bearish-Bullish-Bullish atau  Bullish-Bearish-Bearish.


Three Inside Up terjadi setelah downtrend  dan merupakan sinyal untuk reversal uptrend. Candle pertama dalam pola ini  adalah bearish candle dengan tubuh panjang,selanjutnya diikuti oleh bullish candle yang melewati titik tengah dari candle bearish pertama. Candle ketiga harus melewati tinggi candle bearish pertama.


Pola candlestick Three Inside Down adalah kebalikan dari Three Inside Up. Pola Three Inside Down adalah indikator untuk reversal downtrend, pada saat pasar sedang Uptrend.


Pola candlestick jenis Triple Candlestick Pattern inilah yang paling banyak dipakai, dijadikan acuan untuk melihat pergerakan harga, dan memprediksi arah tren oleh para trader karena memiliki tingkat keakurasian yang lebih tinggi.  



"Plan your trade and trade your plan."




Demikian informasi yang bisa kami sampaikan. Mudah-mudahan bermanfaat. 


"Please follow our blog, to get more information about the Forex & Stock Market. Hopefully this is useful."

ATTENTION : 

THIS BLOG IS NOT AFFILIATED WITH ANY BROKERAGE COMPANY, PLEASE MAKE YOUR CHOICES WISELY

Change to WEB Version, please use the Google Translate facility that we have provided, for those of you who do not understand Indonesian. All posts on this blog are merely suggestions and input to you.

Admin Disclaimer