Strategi Trading dengan perpaduan antara metode Price Action Trading dan Fibonacci Retracement akan menghasilkan sinyal trading dengan probabilitas tinggi jika digunakan pada kondisi yang tepat.
Pada perdagangan di Pasar Saham, Indeks, Valas, atau berbagai Komoditas lainnya ada berbagai alat pengukur dan trik untuk meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh kejadian luar biasa diluar Analisa Teknikal.
Dalam artikel ini kita akan membahas Strategi Trading dengan perpaduan antara metode Price Action Trading dan Fibonacci Retracement akan menghasilkan sinyal trading dengan probabilitas tinggi jika digunakan pada kondisi yang tepat.
Level Fibonacci Retracement 50% sering digunakan oleh para Trader Berpengalaman sebagai konfirmator sinyal dari price action, terutama untuk menentukan titik Open Position dan Close Position.
Berikut ini contoh penerapan level Fibo 50% sebagai alat konfirmator untuk melakukan Entry Level pada sebuah reversal pin bar :
Pada Grafik diatas tampak terbentuk pin bar berekor panjang setelah beberapa hari sebelumnya pasar konsolidasi dengan kecenderungan ♉"Bullish"♉. Pergerakan harga tampak akan melanjutkan bullish ketika bar setelah inside bar (bar tanggal 31 Oktober 2011) menembus level tertinggi mother bar dan juga resistance kuat 109.00.
Pergerakan Pembalikan arah yang kuat ini, atau yang biasa dikenal dengan istilah reversal menunjukkan penolakan (rejection) terhadap kelanjutan tren ♉"bullish"♉ agar harga tetap bergerak Naik diatas level resistance-nya di 109.00.
Artikel terkait :
Untuk seorang Trader, adanya Rejection pin bar ini merupakan sebuah sinyal yang kuat untuk melakukan entry trading, dan biasanya seorang Trader akan melakukan Open Position pada bar berikutnya, dengan melakukan aksi Close Position pada level tertinggi pin bar.
Sebagai konfirmasi penguat, seorang Trader akan menguji dengan : Oscillator Indicator dan Bollinger Bands (BB) sebagai mana berikut :
Dengan menambahkan alat Stochastic Indicator kemudian dipadu dengan Bollinger Bands dapat kita lihat bahwa pergerakan harga akan segera berbalik arah. Selain mengalami rejection pada upper band BB, tampak terjadi divergensi 🐻"Bearish"🐻 pada indikator stochastic. Momen untuk melakukan Open Sell Position adalah ketika kurva %K memotong %D dari atas kebawah.
Pada kejadian EUR/JPY ini yang menjadi masalah adalah jarak Stop loss yang terlalu lebar (450 pip) sehingga menyulitkan kita untuk menentukan risk/reward ratio yang logis dan terukur. Pola price action seperti ini sering terjadi di Pasar, dan salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menerapkan level-level Fibo Retracement pada pin bar berekor panjang tersebut.
Bar berikutnya diasumsikan tidak akan terjadi retrace melebihi level Fibo 61.8%. Biasanya Para Trader Berpengalaman melakukan Entry Level pada Fibo 50%, bisa dilakukan dengan cara Manual Order (Order langsung Done) atau Pending Order (Order antrian dengan memilih opsi : Sell Limit).
Fibonacci Retracement :
Titik swing high: 111.54 (harga tertinggi 31 Oktober 2011)
Titik swing low : 106.89 (harga terendah 31 Oktober 2011)
Baca juga :
Dengan menggunakan metode ini, seorang Trader dapat mengurangi jarak Stop Loss hingga 50%. Sehingga dengan resiko yang dapat dikurangi, seorang Trader bisa melakukan trading dengan ukuran lot yang lebih besar, dan dengan risk/reward ratio yang logis dan terukur.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan kepada Anda. Mudah-mudahan bermanfaat.